Burung Merak – Saat bertanya kepada anak kecil tentang hewan apa yang paling indah, mereka akan langsung menjawab burung Merak sebagai kandidat utamanya. Benar adanya, satwa ini terkenal dengan bulu ekor bak kipas ini memang cantik. Selain itu, banyak juga fakta menarik untuk diketahui.
Dan bagi Anda yang suka melukis atau menggambar keindahan bulu-bulu burung merak, tentu akan mencari sketsa burung merak di internet. Nah disini kami juga membahas tentang karakteristik burung merak, jenis dan cara perawatannya.
Ciri Burung Merak
Mungkin semua orang berpikir bahwa kecantikan hanya milik betina. Namun, Merak memiliki definisi lain. Bulu ekor indah menyerupai kipas raksasa tersebut dimiliki oleh pihak jantan. Hewan ini masih satu family dengan ayam ini, menggunakannya untuk menarik perhatian pasangan saat masa kawin.
Sama seperti hewan lain, burung Merak juga memiliki ciri khusus pada tubuhnya. Mengingat satwa jenis ini punya beberapa spesies, sehingga antara satu sama lain terlihat berbeda. Walaupun begitu, ada bentuk tubuh yang umum ditemui.
Burung merak memiliki ukuran tubuh lumayan besar pada diri jantan dibanding betina. Apabila dewasa, dari ujung kepala hingga ekor bisa mencapai 2 hingga 3 meter dengan bulu lebih mengkilap. Ada jambul kecil di atasnya serta paruh panjang tapi ramping.
Umumnya, ada tiga jenis Merak yang dapat di klasifikasikan. Namun, bermunculan juga dua jenis baru yang juga harus masuk. Kesemuanya memiliki ciri khusus, sehingga bisa dibedakan antara satu dengan lainnya. Berikut di bawah akan dijabarkan perbedaannya:
1. Merak Hijau
Burung Merak ini mungkin yang paling umum ditemui, walaupun statusnya juga mendekati kepunahan. Bulu bagian tubuh berwarna hijau mengkilap dan apabila terkena cahaya matahari warnanya menjadi sedikit keemasan.
2. Merak Biru
Burung yang memiliki nama lain Merak India ini, merupakan salah satu yang terindah dan banyak diminati untuk dilihat saat ekornya mengembang. Warna keseluruhan bulunya yaitu, biru tua mengkilap. Ketika terkena cahaya akan berubah menjadi sedikit kehijauan.
3. Merak Kongo
Hewan satu ini merupakan satwa khas dari negara Kongo, Afrika. Bentuk tubuhnya masih sama, dengan jantan memiliki ekor besar mengembang. Burung ini termasuk memiliki ukuran lebih kecil dengan bulu berwarna biru gelap dan sedikit hijau serta ungu mengkilap.
4. Merak Kerdil
Merak Kerdil tentu memiliki ukuran tubuh lebih kecil dibanding spesies lain. Walaupun dihiasi dengan motif mata hijau mengkilap, bulunya cenderung lebih coklat, pudar dan suram. Sedikit sulit untuk mencari contoh gambar burung satu ini untuk di deskripsikan.
5. Merak Putih
Dan satu ini merupakan yang paling unik di antara lainnya. Bila umumnya memiliki bulu hijau, biru atau bahkan ungu mengkilap, tetapi jenis burung Merak berwarna putih bersih tanpa ada kilap apapun saat terkena cahaya matahari. Termasuk pada bagian ekor serta motif di dalamnya.
Makanan Burung Merak
Sama saja seperti burung jalak bali, Merak termasuk pemakan segala. Ia bisa memakan biji-bijian, pucuk-pucuk rumput, dedaunan hingga beberapa serangga seperti lipan, belalang, ulat, laba-laba kecil, hingga cacing, kadal dan berudu atau kecebong.
Habitat Burung Merak
Secara keseluruhan dari beragam jenis Merak di atas, habitat asli dari hewan ini merupakan hutan terbuka dengan curah hujan tidak terlalu tinggi. Spesifiknya berada di dataran rendah serta memiliki beberapa padang atau savana di dalamnya.
Merak Hijau sangat sering ditemui di sekitar wilayah Jawa serta dataran Indocina. Sementara jenis Biru masih tersebar di hutan-hutan India, Pakistan, Sri Lanka, Bhutan dan Nepal. Berbeda dengan Kongo yang hanya bisa ditemui pada padang-padang rumput Afrika.
Merak Kerdil sendiri sebenarnya tersebar di sekitaran semenanjung Melayu, seperti hutan-hutan Malaysia dan Kalimantan Tengah. Akan tetapi, jumlahnya terus menurun. Sementara jenis Albino atau Putih masih sering ditemui di Suaka Marga Satwa India dan Sri Lanka.
Reproduksi Burung Merak
Burung ini termasuk bukan tipe setia kepada pasangannya, alias bersifat poligamus. Jadi, bisa memiliki betina lebih dari satu. Saat musim kawain tiba, burung jantan akan memamerkan keindahan ekornya kepada lawan jenis.
Betinanya sendiri sekali bertelur bisa mengeluarkan tiga hingga enam butir. Meskipun begitu, di alam liar tidak semuanya bisa ditetaskan karena masih banyak predator berkeliaran. Seperti halnya burung Rajawali, ular bahkan kadal besar.
Telur berwarna abu-abu kecoklatan tersebut biasanya akan disembunyikan di sekitar semak-semak oleh betina. Selanjutnya mereka akan mengerami selama sekitar 28 hari hingga satu bulan sebelum menetas.
Populasi Burung Merak
Populasi Merak di alam liar kian menurun. Hampir semua jenis di atas termasuk dalam kategori rentan hingga terancam, kecuali untuk burung yang berwarna Biru. Masih banyak ditemukan di daerah India sebab berstatus satwa nasional. Selain itu, juga memegang peranan penting dalam agama Hindu.
IUCN sebagai wadah penanganan satwa yang bermarkas di Inggris memasukkan Merak Hijau, Kongo, Kerdil dan Albino atau putih dalam Red List alias daftar merah. Ini dikarenakan, keberadaan hewan-hewan tersebut kian menurun. Sehingga perlu penanganan khusus.
Ancaman Burung Merak
Sebenarnya, tidak begitu banyak predator di alam liar yang memburu Merak kecuali hewan-hewan besar seperti Macan, Serigala, Anjing liar maupun Singa. Dikarenakan bulu ekornya juga akan mengembang dan dengan motif mata di dalamnya, sudah membuat pemangsa takut sendiri.
Bagi Merak betina yang tidak memiliki ekor panjang sebagai “tameng”, tentu akan mudah untuk diburu oleh predator apapun dan dari arah manapun. Oleh karena itu, kipas besar milik pejantan juga berfungsi sebagai pengalih perhatian pemangsa agar lawan jenisnya bisa berlindung.
Akan tetapi, manusia telah menjadi ancaman utama burung Merak saat ini. Karena keindahannya itu pula banyak tangan-tangan jahil membunuh serta memburunya untuk dijadikan koleksi maupun peliharaan secara ilegal.
Aktivitas Harian Burung Merak
Karena burung Merak masih satu family dengan ayam, maka kegiatan harian satwa ini juga tidak jauh beda dengan keturunan lainnya. Mereka masih suka bergerombol dengan satu pejantan, beberapa betina beserta anak-anak mereka.
Ketika pagi tiba, mereka lebih suka berjalan-jalan di sekitar sarang dan tidak terlalu jauh. Mencari makanan, minum, mengembangkan ekor bagi pejantan hingga berlarian kesan kemari untuk menghindari predator.
Saat matahari akan terbenam, mereka akan berkumpul lagi. Mencari makanan bahkan berlanjut dengan bertengger di ranting pohon, namun tidak terlalu tinggi. Apabila malam tiba, Merak tersebut kembali ke sarangnya di balik semak-semak dan pepohonan berdahan rendah.
Cara Merawat Burung Merak
Perawatan burung Merak biasanya hanya dilakukan oleh Suaka Marga Satwa maupun Taman Nasional tertentu, dimana spesies jenis ini lebih banyak tinggal. Semua itu dilakukan agar kelestarian satwa tersebut tetap bisa dipantau dengan baik.
Meskipun begitu, ada pula penangkaran-penangkaran yang dikelola individu. Tentu saja untuk melakukan itu harus mendapatkan surat izin serta sertifikat dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Namun, agar bisa mendapatkannya juga tidaklah mudah hingga membutuhkan biaya besar.
Apabila induk maupun pejantan yang ditangkarkan perseorang tidak memiliki surat angkut atau SATS-DN yang dikeluarkan oleh BKSDA provinsi tersebut, maka bisa langsung dipastikan bahwa satwa yang berada di penangkaran masuk dalam kategori ilegal.
Burung Merak merupakan salah satu anugerah Tuhan pada satwa. Dengan bulu ekor indah yang dimilikinya membuat siapapun termasuk manusia dibuat iri. Akan sangat baik apabila ikut melestarikan populasi hewan ini di alam. Sehingga nanti, anak cucu masih bisa melihat keindahannya.