Burung kakak tua merupakan spesies burung yang terbilang unik dan menarik. Setiap jengkal tubuhnya memiliki keindahan dan membuat banyak orang berminat untuk memeliharanya. Namun, perlu diingat bahwa spesies satwa ini semakin hari semakin berkurang jumlahnya.
Mungkin Anda belum begitu mengenal burung kakatua dan sebagian orang ingin melestarikannya dengan cara mengurangi pemburuan burung di alam liar. Dibawah ini kami membahas tentang burung kakatua mulai dari karakteristik, keunikan, serta bagaimana cara pelestariannya agar tidak punah.
Mengenal Burung Kakak Tua
Burung kakak tua memiliki banyak sekali jenisnya. Akan tetapi, yang paling populer di Indonesia hanya ada beberapa saja. Misalnya ada kakak tua jambul kuning. Burung ini merupakan jenis kakak tua berukuran sedang dengan warna bulu putih, kaki abu-abu dan juga paruh berwarna hitam.
Ada juga kakak tua galerita dengan ukuran yang cukup besar dan dapat ditemukan di Australia dan Papua Nugini. Untuk jenis lain, ada juga kakak tua mata biru yang memiliki ciri khas berupa cincin berwarna biru mengelilingi bola matanya. Bisa dibilang warna biru ini merupakan bagian dari kelopak matanya.
Untuk jenis lainnya ada juga kakak tua putih. Spesies ini merupakan endemik hutan hujan tropis di Indonesia yang sering memakan buah-buah seperti beri, biji-bijian, kacang-kacangan, buah dan juga akar. Saat bersarang atau sedang masa kawin, kakak tua putih juga senang memakan serangga dan ulat.
Karakteristik Burung Kakak Tua
Perlu diketahui bahwa burung kakak tua memiliki karakteristik yang berbeda dari burung lainnya. Mereka mempunyai paruh yang berbentuk khas yaitu membengkok. Sesuai dengan bentuk paruhnya, burung ini termasuk dalam keluarga Psittacidae.
Berbeda dengan burung kasuari, selain bentuk paruh yang sangat unik juga memiliki kaki cukup khas, yaitu susunan jari-jari kaki bersilangan. Dua jari mengarah ke depan dan dua jari lainnya mengarah ke belakang. Dengan demikian, kaki tersebut bisa digunakan untuk memanjat dan memegang dengan kuat.
Karakteristik lainnya yaitu burung ini adalah memiliki 3 macam warna bulu yaitu putih, merah muda dan hitam. Selain itu, mereka juga mempunyai jambul dan lidah yang berbeda dengan spesies burung lainnya. Istimewanya lagi, burung satu ini sangat mudah diajak bersosialisasi.
Hal Menarik Mengenai Burung Kakak Tua
Dengan segala keindahannya, burung kakak tua ini juga memiliki sisi menarik yang belum banyak orang ketahui. Dengan mengenal lebih dalam tentangnya, banyak harapan agar masyarakat lebih mencintai dan tetap menjaga eksistensinya.
1. Memiliki Suara Melengking
Bagi para pecinta burung, sepertinya sudah tidak asing dengan berbagai spesies kakak tua ini. Selain karena rupanya yang cantik, banyak orang ingin memeliharanya karena burung tersebut mampu mengeluarkan lengkingan suara.
Bahkan apabila burung tersebut dipelihara sejak kecil dan dilatih, mereka dapat mengeluarkan suara seperti layaknya manusia. Meski hanya beberapa kata populer saja yang mampu diucapkan, namun karena keunikannya tersebut membuat mereka banyak diburu untuk dipelihara.
2. Memiliki Jambul
Ciri khas burung yang masuk ke dalam famili Cacatuidae ini terletak pada jambul di atas kepalanya. Jambul tersebut memiliki berbagai macam warna dan bentuk menyesuaikan dengan spesiesnya. Selain itu, mahkotanya ini juga bisa ditegakkan sesuai dengan suasana hatinya.
Misalnya ketika kakak tua sedang merasa senang atau stres, maka jambulnya akan menegak. Sedangkan jika dalam kondisi yang biasa saja, jambulnya juga tidak akan naik ke atas. Tidak hanya itu, ternyata mahkota tersebut juga bisa dijadikan sebagai alat komunikasi terhadap sesamanya.
3. Pejantan Bisa Menari
Hal unik lain mengenai burung kakak tua ini adalah pejantan akan melakukan tarian unik di depan betina ketika musim kawin tiba. Tarian ini dilakukan dengan cara membuka sayapnya, mendirikan jambulnya, menggoyangkan kepalanya dan meloncat loncat untuk menarik perhatian betina.
Setelah mereka saling tertarik maka betina akan bergabung menari bersama dan pada saat itulah perkawinan dilakukan. Kemudian sesudahnya mereka akan terbang dengan suara yang saling bersahutan dan bersiul, bertengger bersama dengan menaik-naikkan jambulnya.
4. Loyal Terhadap Pasangannya
Hal menarik tentang kakak tua ini adalah mereka memiliki sifat yang loyal terhadap pasangannya, khususnya spesies kakak tua berjambul kuning. Tidak seperti burung rajawali, mereka merupakan spesies yang bertelur setahun sekali dan terancam punah keberadaannya.
Kakak tua jambul kuning merupakan jenis burung monogami yang artinya mereka hanya setia pada satu pasangannya. Jika sudah sekali kawin, mereka tidak akan mau melirik pejantan lain dan memilih menyendiri sampai mati meskipun masa hidupnya panjang hingga 60 tahun lamanya.
5. Termasuk Hewan Cerdas
Burung termasuk hewan yang memiliki intelegensia tinggi dan mampu beradaptasi dengan cepat di kondisi dan lingkungan baru. Termasuk juga burung kakak tua yang sudah tidak perlu diragukan lagi kecerdasannya. Kakak tua memiliki kemampuan berbicara yang sangat baik.
Para peneliti juga menyebut burung ini jauh lebih pintar dari anak berusia empat tahun. Bahkan spesies ini mampu melacak benda yang sama meski diletakkan di tempat yang berbeda. Kemampuan dalam mengidentifikasi objek ini sungguh sangatlah mengagumkan.
Mencegah Burung Kakak Tua agar Tidak Punah
Meskipun tidak semua spesies burung kakak tua terancam kepunahannya, namun tetap saja agar anak cucu kelak bisa menikmati keindahan dan juga gambar burung, burung kakatua, mulai dari sekarang lestarikan satwa kakak tua dan ekosistemnya, caranya yaitu:
1. Jangan Memburunya Secara Liar
Burung kakak tua yang semakin sedikit bukan tanpa alasan. Karena bulunya yang indah dan juga kecerdasannya, banyak orang melakukan perburuan untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan. Terlebih lagi terkadang masyarakat memperjual belikannya.
Jika dibiarkan terus menerus tanpa ada upaya budidaya, spesies ini akan semakin berkurang jumlahnya. Terlebih untuk jenis kakak tua jambul kuning yang sekarang hanya tersisa 25 ekor saja di habitat aslinya.
2. Melindungi Habitatnya
Cara melestarikan satwa langka yang paling banyak dan dianjurkan secara ilmiah adalah melindungi habitat mereka. Ancaman terbesar yang dihadapi oleh sebagian besar spesies kakak tua ini adalah kerusakan habitat yang luas akibat perambahan hutan, pembakaran hutan dan penggundulan hutan untuk pembukaan perkebunan atau pertanian.
Agar tetap bisa bertahan hidup, burung kakak tua harus memiliki tempat untuk menemukan makanan, bertempat tinggal, berkembang biak dan membesarkan anak mereka. Dengan melindungi habitatnya, seluruh spesies dari hewan ini dapat tumbuh, berkembang dan dilindungi bersama-sama.
3. Membentuk Tim untuk Menjaga Populasinya di Hutan
Pada saat ini pemerintah juga ikut andil dalam pelestarian satwa langka ini. Salah satunya adalah dengan membentuk tim di kampung Tablasupa, Distrik Depapre, Jayapura yang merupakan habitat aslinya.
Dengan membentuk tim ini, mereka bertugas dan berupaya mengawasi burung kakak tua di tempat tinggal aslinya. Selain itu, mereka juga ikut serta dalam mengawasi satwa langka lainnya seperti burung cendrawasih, nuri kepala hitam dan lainnya.
Agar tetap lestari di habitat aslinya, perlu keterlibatan dan kesadaran masyarakat untuk terus menjaganya. Dengan karakteristik dan juga sifat yang unik, tentunya sangat sayang jika burung kakatua ini tidak bisa dilihat lagi di masa depan.